Pages

Soal Foto dan Moto

Hmmm..entah kenapa, beberapa hari belakangan ini, saya jadi rajin membuka foto-foto dan membuka semua hasil jepretan saya. Yah ampunnn..tersadarlah saya, kalau saya ini sudah hampir 1 tahun tidak pernah yang namanya bener-bener moto serius dan niat. Yah, ada sih beberapa kali moto, tapi bener-bener cuma asal jepret. Well..well…what a shame! Lazy me!

Alkisah mengenai kenapa saya jadi tertarik untuk belajar moto ini juga bukan hal yang luar biasa sih. Kalau gak salah inget, saya ini sebenarnya dikelilingi oleh orang-orang yang gemar fotografi, semenjak saya smu, kayanya. Nah, semenjak dulu saya suka sekali difoto. Hehehe..iya, saya emang narsis dari lama koq, dan lama-lama kan penasaran tuh, koq bisa ya orang-orang menghasilkan foto yang keren dan bagus gitu. Beranjak dari rasa penasaran itulah, saya mencoba-coba dengan ala kadarnya. Awalnya saya ingin membeli kamera pocket biasa saja, dengan pikiran nanti upgrade aja kalau sudah makin mahir. Eh, yah, namanya manusia bisa berubah pikiran, jadi dengan pertimbangan sisi hemat, jadilah saya memutuskan untuk membeli kamera DSLR.

Keputusan jenis kamera sudah didapat, selanjutnya, saya melakukan riset dan banyak tanya sana sini, pada orang-orang dan teman-teman yang sudah lebih senior dan mengerti soal kamera perkameraan dan fotografi ini. Harus saya katakan, riset (gak kaya riset banget sih, lebih pada cari tau aja) yang saya lakukan ini jauh lebih intensif dan panjang, ketimbang waktu saya memilih universitas. Hehehehehe..just realized it now. :D soo..setelah berbulan2 bertanya, jadilah saya memutuskan membeli sebuah kamera DSLR, Canon 450D.

Meskipun merasa agak ‘bankrut’, saya sangat bahagia waktu saya membawa pulang tuh kamera. Sampai di rumah, langsung buka-buka dan mencoba-coba, dan yah seperti biasa, berhubung saya ini gaptek, jadilah saya stress sendiri. Otak-atik sana sini, tapi koq ga ada yang bener fotonya. Hihihi..kalo inget kejadian itu, bener-bener lucu ya. Meskipun skr saya suka lupa juga. Hehehe..malam itu, karena saking stresnya dengan segala per-istilah-an itu, saya baca tuh buku manualnya, tapiiii..semakin saya baca, semakin saya stress. Hahahahahaha…:D

Well, kalau ada orang yang jatuh cinta dan benar-benar menikmati yang namanya fotografi, sekarang saya sungguh bisa mengerti. Bener-bener seru dan menantang! Seneng banget rasanya waktu foto hasil jepretan dibilang bagus sama orang-orang yang ngerti fotografi atau para senior, bahkan kalau ada temen-temen yang ga terlalu mengerti pun, saya tetep seneng karena merasa bener-bener dihargai. Yah..saya menikmati moto dan difoto juga. Hehehehe..yoi, susah juga loh jadi model, well, mungkin karena saya ga berbakat juga kali. Anyway, foto-foto juga yang menyelamatkan saya kala saya mengalami masa-masa sedih, yang bahkan tidak bisa ditolong dengan shopping sama sekali, ternyata membuka-buka foto itu menyembuhkan juga. So, now I know, It’s not just writing yang punya efek theurapetic, tapi melihat-lihat foto juga, at least for me ya.

Akh, masih buaaaanyak yang bisa di-explore dari fotografi! It’s just a wonderful thing to explore..It’s exciting and It’s magical!


0 comments: