Pages

Menulis adalah Terapi

Setelah sekian lama absen dari dunia tulis menulis, saya belakangan ini mencoba kembali menekuni hobi yang agak terabaikan itu. Menariknya, sepanjang tahun ini saya mencoba menulis puisi-puisi, tapi apa dikata, tampaknya, saya bukan orang yang bisa menulis puisi dengan baik, dengan aturan rima-nya dan kawan-kawannya atau merangkai kata dengan indah dengan kata-kata implisit. Yah, tak mengapa. Setiap orang punya talentanya masing-masing.

Menulis itu adalah terapi buat saya. Menuliskan berbagai-bagai rupa hal, mulai dari kejadian kejadian kecil dalam hidup, rutinitas yang terjadi sehari-hari, ungkapan rasa isi hati yang terdalam, dan berbagai ragam hal lainnya yang bisa ditulis, memberikan kenikmatan sendiri bagi diri saya. Melegakan sekaligus menentramkan jiwa.

Entah sejak kapan saya menyukai menulis, mungkin juga karena saya menyukai membaca, tetapi yang pasti, menulis sungguh menyenangkan dan memberikan kenikmatan sendiri, selama prosesnya, maupun nanti setelah selesai dan membacanya kembali. Pernah sekali waktu, saya membaca tulisan saya sendiri mengenai sebuah topik tertentu, dan saat itu saya terheran-heran sendiri; koq bisa yah saya mikir sampai begitu.

Di jaman serba modern ini, berbagai teknologi semakin mempermudah untuk membantu setiap saat menuangkan isi pikiran dan ide, ya, saya juga senang akan kemudahan ini, tetapi, bagi saya menulis di atas kertas, memegang pena, menggoreskan tinta adalah sebuah sensasi sendiri. Sebuah keindahan yang tak bisa digantikan dengan sekedar memencet tuts keyboard. Jadi, ketika hari hampir selesai, duduk di kamar, sendirian bersama journal saya adalah sebuah waktu istimewa yang saya usahakan terjadi setiap hari, meskipun hanya beberapa menit. Itulah waktu saya sendiri yang tak bisa dicuri oleh siapapun juga.

Jadi, saya akan terus menulis, bukan demi pujian oleh orang yang membaca, bukan karena ingin diapresiasi oleh orang lain, bukan karena menulis blog atau mempublikasikan tulisan melalui media internet sekarang sedang marak, tapi semata-mata karena menulis adalah terapi dan juga cara saya mengekspresikan diri.

Mari teruslah mengekspresikan diri!

1 comments:

Anonymous said...

i love writing... yaaay!